Uji Normalitas dengan menggunakan SPSS (Normality Test)

Uji Normalitas dengan menggunakan SPSS (Normality Test) - Hallo sahabat Chord Gitar Indonesia, Pada sharing Kunci gitar kali ini yang berjudul Uji Normalitas dengan menggunakan SPSS (Normality Test), saya telah menyediakan lirik lagu lengkap dengan kord gitarnya dari awal lagi sampai akhir lagu. mudah-mudahan isi postingan kunci gitar yang saya tulis ini dapat anda pahami. okelah, ini dia chord gitarnya.

Penyanyi : Uji Normalitas dengan menggunakan SPSS (Normality Test)
Judul lagu : Uji Normalitas dengan menggunakan SPSS (Normality Test)

lihat juga


Uji Normalitas dengan menggunakan SPSS (Normality Test)

Distribusi normal, disebut pula distribusi Gauss, adalah distribusi probabilitas yang paling banyak digunakan dalam berbagai analisis statistika. Distribusi normal baku adalah distribusi normal yang memiliki rata-rata nol dan simpangan baku satu. Distribusi ini juga dijuluki kurva lonceng (bell curve) karena grafik fungsi kepekatan probabilitasnya mirip dengan bentuk lonceng.

Distribusi normal memodelkan fenomena kuantitatif pada ilmu alam maupun ilmu sosial. Beragam skor pengujian psikologi dan fenomena fisika seperti jumlah foton dapat dihitung melalui pendekatan dengan mengikuti distribusi normal. Distribusi normal banyak digunakan dalam berbagai bidang statistika, misalnya distribusi sampling rata-rata akan mendekati normal, meski distribusi populasi yang diambil tidak berdistribusi normal. Distribusi normal juga banyak digunakan dalam berbagai distribusi dalam statistika, dan kebanyakan pengujian hipotesis mengasumsikan normalitas suatu data. (Wikipedia)

Uji Normalitas merupakan salah satu uji mendasar yang dilakukan sebelum melakukan analisis data lebih lanjut atau lebih dalam, data yang normal sering dijadikan landasan dalam beberapa uji statistik meskipun semua data tidak dituntut untuk harus normal.

Uji normalitas itu sendiri berfungsi untuk melihat bahwa data sampel yang kita ambil atau kita gunakan mengikuti atau mendekati distribusi normal (distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau ke kanan). Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas data, antara lain: Dengan kertas peluang normal, uji chi-kuadrat, uji Liliefors, dengan Teknik Kolmogorov-Smirnov, Shapiro Wilk dll.

Studi kasus


NORAS (WARNA KULIT)
PUTIH HITAMLAINNYA
1362937903303
2300534024054
3283619282551
4246611353203
5345923671588
6306230422733
7386025233321
8375638602282
9360029203629
10347324953941
11394021871729
12382730673090
13287729771899
14179023813969
15306234443104
16399721263487
17297724382055
18365129202622
19192829203544
20292033743835
21365123812395
22365127782807
23297733172863
24323417012877
25341629483572
26210022983770

Untuk melakukan uji normalitas terhadap data diatas, berikut langkah-langkah yang dilakukan:

  1. Membuka aplikasi SPSS dengan melakukan double click pada icon desktop.
  2. Setelah aplikasi SPSS terbuka, buat nama variabel beserta tipe datanya, dalam hal ini nama variabel yang dibuat adalah No, RAS dan Berat  dengan tipe data numeric, kemudian pada values diberikan deklarasi yaitu 1=Putih, 2=Hitang, 3=Lainnya.
  3. Selanjutnya klik pada button Data View,  masukkan data pada variabel No, RAS dan Berat sesuai dengan studi kasus. cara menginput datanya dapat dilihat discreenshot dibawah ini.
  4. Selanjutnya untuk menguji apakah data tersebut normal atau tidak, dapat dilakukan dengan cara Klik menu Analyze - Descriptive Statistics - Explore... kemudian masukkan variabel Berat ke kotak Dependent List dan variabel RAS ke kotak Factor List, selanjutnya klik Plots dan berikan centang pada Normalitu plots with tests kemudian klik button Continue dan OK.
  5. Sehingga muncul beberapa tampilan, yang digunakan cukup ini saja.


INTERPRESTASI
Berdasarkan output tabel Test of Normality.

SPSS menyajikan dua tabel sekaligus. Analisis Shapiro-Wilk digunakan jika subjek atau kasus kurang dari 50. Uji Shapiro-Wilk dianggap lebih akurat ketika jumlah subjek/data yang dimiliki kurang dari 50.
Karena pada kasus ini data yang dimiliki melebihi 50 maka yang digunakan adalah analisis Kormogorov-Smirnov.

  • Hipotesis
    H0 : Populasi berdistribusi normal
    H1 : Populasi tidak berdistribusi normal
  • Tingkat Signifikansi
    α = 5%
  • Daerah Kritis
    Jika Sig. ≤α : tolak H0
  • Statistik Uji
    Sig.putih = 0.200     >    α = 0.05
    Sig.hitam = 0.200     >    α = 0.05
    Sig.lainnya = 0.200     >    α = 0.05
  • Keputusan Uji
    Karena nilai Sig. putih, Sig.hitam, Sig.lainnya > α maka keputusannya adalah gagal tolak H0
  • Kesimpulan
    Jadi dengan tingkat signifikansi 5% didapatkan kesimpulan bahwa ketiga berat badan bayi yang dilahirkan berdasarkan warna kulit sang ibu memiliki data berdistribusi normal (gagal tolak H0)
Jika dilihat sekilas dari Grafik Normal Q-Q Plot maka:
Garis diagonal dalam grafik ini menggambarkan keadaan ideal dari data yang mengikuti distribusi normal. Titik-titik di sekitar garis adalah keadaan data yang diuji. Jika kebanyakan titik-titik berada sangat dekat dengan garis atau bahkan menempel pada garis, maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut mengikuti distribusi normal.

Yaa.. begitulah cara untuk menguji normalitas data dengan SPSS.
Semoga Bermanfaat...
Have FUN.


Demikianlah Artikel Uji Normalitas dengan menggunakan SPSS (Normality Test)

Sekian Kunci gitar Uji Normalitas dengan menggunakan SPSS (Normality Test), mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian postingan Chord gitar lagu kali ini.

Anda sedang membaca artikel Uji Normalitas dengan menggunakan SPSS (Normality Test) dan artikel ini url permalinknya adalah https://ikazumdammahum.blogspot.com/2014/02/uji-normalitas-dengan-menggunakan-spss.html Semoga artikel ini bisa bermanfaat.

0 Response to "Uji Normalitas dengan menggunakan SPSS (Normality Test)"

Post a Comment